Pemilu 2014 Seremoni Melegalisasi Politik Ekonomi Penghamba Modal

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)  
By: Tommy. 

-  Momentum Pemilu 2014 hanya akan menjadi seremoni legalisasi politik ekonomi penghamba modal. Pemilu hanya akan jadi arena perebutan kekuasaan elit belaka.

Begitu benang merah yang muncul dalam diskusi bertajuk Meneropong Politik Indonesia 2014, Melawan Mainstream Demokrasi Modal yang digelar Gerakan Mahasiswa Indonesia (GM-I) di Gallery Cafe TIM, Jakarta siang tadi.

"Saya kira kondisinya akan seperti itu. Sampai hari ini tidak ada kesadaran kolektif dari elit-elit politik yang akan berkontestasi di pemilu nanti berwacana terjadinya perubahan radikal demokrasi substantif, demokrasi yang berkualitas untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bukan untuk orang per orang seperti yang saat ini terjadi," kata Wakil Ketua Indonesia Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) Bidang Politik dan Jaringan, Ridwan Darmawan, di sela-sela diskusi.

Tanpa ada perubahan radikal dalam cara pandang kita sebagai bangsa berdaulat, kata dia, maka pemilu 2014 hanya akan melegalisasi kontinuitas perampasan tanah-tanah rakyat, politik upah murah, korupsi, eksploitasi sumber-sumber agraria strategis, dan lain-lainnya.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan tidak tepat jika tahun 2013 dan 2014 disebut sebagai tahun politik. Sebaliknya, tahun ini dan tahun depan adalah tahun kematian politik. Maksudnya adalah kematian politik substantif dan akan didominasi oleh politik prosedural seremonial.

"Sehingga diperlukan kelompok masyarakat sipil termasuk mahasiswa untuk siap-siap bekerja keras mengawal hak-hak rakyat agar rakyat tidak dibelakangi atau ditinggalkan oleh pelaku politik akibat dari perebutan kekuasaan dan modal yang akan terjadi," demikian Ray.